Mengajukan pinjaman ke Bank adalah sebuah cara yang cukup mudah untuk memperoleh modal dalam memulai usaha. Terlebih syarat dalam pengajuan sebuah pinjaman ke bank pun tidak terlalu rumit. Biasanya, Anda cukup menyertakan informasi data pribadi ataupun data tentang badan usaha yang tengah dijalankan. Sebagai tambahan, Anda juga bisa menyertakan jenis agunan atau jaminan yang dipakai untuk mengajukan pinjaman tersebut.
Namun dalam mengajukan sebuah pinjaman ke bank, terdapat hal lain yang seharusnya Anda pertimbangkan. Hal tersebut adalah bunga bank yang dikenakan oleh pihak kreditur terhadap debitur. Untuk itu, ada baiknya kalau Anda mengetahui cara perhitungan sebuah bunga bank sehingga bisa memilih pinjaman di bank mana yang terbaik bagi Anda.
http://cakning.com
Saat ini terdapat empat jenis bunga pinjaman kredit yang kerap digunakan oleh bank-bank di Indonesia. Empat jenis bunga kredit tersebut adalah bunga flat, bunga efektif, bunga anuitas dan yang terahir adalah bunga float atau mengambang. Berikut ini adalah pengertian serta contoh bagaimana melakukan perhitungan dengan masing-masing bunga bank.
Bunga Bank Flat
Bunga bank flat merupakan salah satu jenis bunga yang sangat sederhana perhitungannya. Jenis bunga ini memberikan kemudahan dalam perhitungan besaran seluruh hutang yang harus dibayarkan. Besaran bunga dihitung dari total nilai hutang, bukan nilai hutang yang sudah terbayarkan.
Sebagai contoh, Anda meminjam kepada bank uang senilai 100 juta rupiah dengan bunga sebesar 10 persen per tahun dengan masa angsuran selama dua tahun. Jika kasusnya seperti itu, maka besarnya bunga bank yang harus Anda bayarkan adalah:
10% x 100.000.000 : 12 bulan = 833.333,33 rupiah.
Masa angsuran untuk pinjaman tersebut adalah 2 tahun atau 24 bulan, maka total jumlah bunga yang harus Anda bayarkan kepada pihak bank adalah : 833.333,33 x 24 = 20.000.000.
Bunga Bank Efektif
Selanjutnya adalah bunga bank efektif. Jenis bunga ini memberikan perhitungan bunga terhitung dari nilai pokok hutang, bukan total pinjaman seperti halnya bunga flat. Keuntungan bunga efektif ini, nilai bunga akan semakin kecil pada setiap pembayaran yang dilakukan.
Contoh kasus, Anda meminjam uang sebesar Rp.120.000.000,00 kepada bank dengan suku bunga efektif 10 persen dan masa angsuran satu tahun. Setiap bulannya, Anda membayar ke bank sebanyak Rp.10.000.000,00.
Maka, bunga yang harus Anda bayarkan setiap bulannya kepada pihak bank akan terus mengalami perubahan.
Bulan 1: (10% x 120.000.000) :12 bulan = Rp.1.000.000,00
Bulan 2: (10% x 110.000.000) :12 bulan = Rp.916.666,67
Bulan 3: (10% x 100.000.000) :12 bulan = Rp.833.333,33
dan seterusnya.
Bunga Bank Anuitas
Bunga bank anuitas mempunyai kemiripan dengan bunga bank efektif. Namun perbedaannya, pihak bank telah memodifikasi perhitungan bunga jenis ini sehingga besarnya angsuran yang harus Anda bayarkan kepada mereka setiap bulannya tetap sama. Berikut ini adalah contoh perhitungan bunga anuitas ketika mengajukan pinjaman ke bank.
Bunga Bank Floating
Jenis bunga bank yang satu ini cukup sulit untuk dihitung. Hal ini karena bunga float bisa naik dan turun sesuai dengan pasar. Jadi, jika suku bunga pasar naik, maka bunga pinjaman Anda juga naik. Begitu pula sebaliknya.
Nah, setelah sedikit mengetahui bagaimana perhitungan bunga pinjaman di bank, Anda pun bisa mempertimbangkan tentang pinjaman yang ingin Anda lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar